Demografi Desa

  1. Keadaan Demografi
    1. Letak Geografis

         Wilayah Desa Tanggung terletak pada wilayah dataran rendah Dengan kordinat antara 112-38”21  – 112-40”19 BT, dengan luas 411.115 ha, dengan ketinggian 491 m diatas permukaan laut.

Batas-batas wilayah, Desa Tanggung sebagai berikut:

  • Sebelah Utara                     : Desa Jeru Kec. Turen
  • Sebelah Timur                    : Kelurahan Sedayu Kec. Turen
  • Sebelah Selatan                  : Desa Undaan Kec. Turen
  • Sebelah Barat                     : Desa Sepanjang Kec. Gondanglegi      

Pusat pemerintahan Desa Tanggung terletak di Dusun Tanggung Kidul RT 01/RW 08 dengan menempati areal lahan seluas 750 M2

 

Secara adminstrasi desa Tanggung terdiri dari 2 (dua) Dusun yang terbagi menjadi 11 RW diantaranya :

  1. Dusun Tanggung lor,
  2. Dusun Tanggung Kidul

 

      1. Topografi

          Berdasarkan kondisi topografinya wilayah Desa Tanggung dikatagorikan sebagai berikut :

Ketinggian Wilayah desa Tanggung  Kategori  Daerah Dataran rendah dengan Ketinggian ± 491 meter dari permukaan laut ,dengan kemiringan lahan di Desa Tanggung rata rata 21˚

2.4. Kondisi Sosial

        1.Pendidikan

Peningkatan kualitas hidup manusia di bidang pendidikan sebagai salah satu indikator pertama IPM. Berdasarkan data tingkat pendidikan di Desa Tanggung tahun 2013 terbanyak pada tamatan SD atau sederajat kemudian secara berurutan tidak atau belum pernah sekolah serta tidak atau belum tamat SD, SLTP atau sederajat, tamatan SLTA atau sederajat, dan terakhir Akademi/diploma, S1 dan  S2.

APK (Angka Partisipasi Kasar) SD merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SD merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun. APK (Angka Partisipasi Kasar) SLTP merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 13-15 tahun di jenjang SLTP atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SLTP merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 13-15 tahun di jenjang SLTP atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun. APM SLTP mengalami peningkatan. Gejala ini menunjukkan bahwa pelajar lulusan SD banyak yang melanjutkan ke tingkat SLTP. APK (Angka Partisipasi Kasar) SMA merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket C atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SMA merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket C atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun. APM SMA juga mengalami peningkatan. Gejala ini menunjukkan bahwa pelajar lulusan SLTP banyak yang melanjutkan ke tingkat SMA/MA/SMK/Paket C.

 

2. Kesehatan

  1. 1. Masih kurangnya pelayanan kesehatan dasar pada ibu melahirkan dan bayi, hal ini dikarenakan sulitnya jangkauan akses pelayanan kesehatan untuk ibu melahirkan, terlambatnya mengambil keputusan oleh pihak keluarga, terbatasnya bidan desa.
  2. 2.Masih tingginya angka kesakitan pada penyakit menular dan adanya kecenderungan meningkatnya angka kesakitan pada penyakit tidak menular. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya perilaku hidup  bersih sehat, pola hidup sehat serta lingkungan yang masih kurang baik.
  3.  Masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana, prasarana maupun sumberdaya kesehatan.
  4. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat rasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang membeli obat diluar resep dokter atau obat generik. Cakupan pelayanan masyarakat miskin masih belum optimal.

3. Kesejahteraan Sosial.

Perkembangan perekonomian suatu daerah dapat diukur dengan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah berdasarkan pada Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita merupakan salah satu indikator makro ekonomi regional untuk melihat perkembangan perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah.Kesejahteraan sosial masyarakat desa Batuetno bisa dibilang rata-rata,sebagian besar Penduduk desa adalah matapencahariannya adalah bercocok tanam dan berdagang.